Jumat, 29 April 2011

GENK PENGACAU KELAS (GPK) 2

0 komentar
Oleh Imam musad



            Siang itu, GPK yang beranggotakan empat orang mengadakan rapat serius di bawah pohon rindang depan kamar mandi SD Sriwijaya.
“Do, kenapa lu setuju sama ide gak waras guru baru itu sih?” Amel melotot ke arah seorang cowok cool bermata besar dan rambut belah tengah yang bernama Edo.
“Tauk! Masa’ kita disuruh bikin novel! Ngerepotin aja!” Tiwi ikut-ikutan manyun.
“Kalau bukan karena lu yang nyanggupin, anak-anak sekelas juga gak bakal nerima misi enam bulan dari si Thiya itu, Do!” Amel nambahin lagi. Kelihatan sekali dia yang paling emosi. Asap tampak mengepul dari hidung dan kupingnya.
Sampai sini, Edo masih kalem dan hampir tak bergeming. Cowok yang lama-lama baru kelihatan gantengnya ini seperti terlihat sedang berpikir dalam, dan kayaknya tidak mendengarkan ocehan-ocehan Amel dan Tiwi barusan.
“Sebenernya lu ada rencana apa, Do? Bagi-bagi dong!” kali ini Wahyu yang bersuara.
“Gue sih takutnya anak-anak kelas jadi terlanjur suka sama Bu Thiya itu. Habis orangnya senyum mulu, trus keliatan pinter. Gak kayak guru-guru laen yang cuma bisa bentak dan nyuruh ngerjain tugas doang. Udah gitu kalo ditanya malah ngamuk.” Sahut Wahyu lagi.
Rupanya untuk omongan Wahyu kali ini, Edo turut mendengarkan. Dan diam-diam menyetujui dalam hati. Memang, bahkan sejak pertemuan pertama dengan guru pengganti itu kemarin, anak-anak kelas kelihatan sudah menaruh minat dan mulai tertarik dengan segala perkataan Fathiya. Ingatan Edo menerawang, mengingat kembali percakapan di kelas kemarin siang….

Jumat, 08 April 2011

kebersihan kita.

0 komentar

       
          Kebersihan, suatu yang  jarang banget ama kalangan kita pada saat ini. Bahkan banyak diantara kita nggak ngepeduliin ama  apa yang  namanya kebersihan. Tapi banyak pula diantara kita ngepeduliin  ama kebersihan.
          Tahu nggak, kalau sebenernya kebersihan itu penghalang kita dari penyakit? Tapi kaya’nya dah pada tahu semua dech, ya kan? Dan juga pula, Rosul telah memerintahkan kita buat bersih lho. Dengan firmannya yang berarti “kesucian adalah sebagian dari iman “. Tapi mau gimana lagi kebanyakan dari kalangan anak GAUL  pada saat ini gensi  ma kebersihan, duuuuh parah neh! Kalau kaya gini berarti orang gaul itu the people is very dirty.
          Kembali lagi ama penyakit, tahu nggak  kalau pada ssaat ini banyak temen-tenen kita terserang penyakit gatal-gatal? Sebagian kecil dari itu adalah karena ketidak pedulian kita ama apa yang namanya kebersihan. Nah teman-teman sekarang dah maw peduli  belum ama kebersihan? Mau nggak mau ya tetep harus mau dari pada kamu dijuluki orang kotor, ya mendingan dijuluki orang bersih donk ya nggak? Ya iya lah.  
          Mungkin cukup disini dari ima-mdn WASSALAM!!!!!!!!!!!!
         

Rabu, 06 April 2011

pemerah susu dan embernya

0 komentar
Seorang wanita pemerah susu telah memerah susu dari beberapa ekor sapi dan berjalan pulang kembali dari peternakan, dengan seember susu yang dijunjungnya di atas kepalanya. Saat dia berjalan pulang, dia berpikir dan membayang-bayangkan rencananya kedepan.
"Susu yang saya perah ini sangat baik mutunya," pikirnya menghibur diri, "akan memberikan saya banyak cream untuk dibuat. Saya akan membuat mentega yang banyak dari cream itu dan menjualnya ke pasar, dan dengan uang yang saya miliki nantinya, saya akan membeli banyak telur dan menetaskannya, Sungguh sangat indah kelihatannya apabila telur-telur tersebut telah menetas dan ladangku akan dipenuhi dengan ayam-ayam muda yang sehat. Pada suatu saat, saya akan menjualnya, dan dengan uang tersebut saya akan membeli baju-baju yang cantik untuk di pakai ke pesta. Semua pemuda ganteng akan melihat ke arahku. Mereka akan datang dan mencoba merayuku, tetapi saya akan mencari pemuda yang memiliki usaha yang bagus saja!"
Ketika dia sedang memikirkan rencana-rencananya yang dirasanya sangat pandai, dia menganggukkan kepalanya dengan bangga, dan tanpa disadari, ember yang berada di kepalanya jatuh ke tanah, dan semua susu yang telah diperah mengalir tumpah ke tanah, dengan itu hilanglah semua angan-angannya tentang mentega, telur, ayam, baju baru beserta kebanggaannya.
Jangan menghitung ayam yang belum menetas.